Harapan Yang Kecil
Jalan menujumu kian mengecil
berdesak-desakan jantung dan hatiku
berkeringat kulit dan rambutku
pada tikungan ketiga aku mencari suaka
matahari begitu gencar menghantam kornea
luka lama ditikam tetangga kambuh seketika
aku remuk redam dalam pesona
ada pohon menipis dedaunnya
aku bersimpuh mengharap ramahnya
dalam kekurusan harapan
biru menyeruak tiba-tiba
Setahun Yang Silam
badai adalah ciptaan sendiri
kamar hancur tanah tergusur
bibirku terbuka mencipta petaka
menusuk dalam tubuh sendiri hingga mengapi
geretak bunyi kematian susul menyusul
tanggal yang sama
aku berlari mengejar angin kota
segala gerak segala tegak segala sesak
bunyi yang sama
runtuh
dalam detik yang tak jauh beda
No comments:
Post a Comment